MP3EI, Layu Sebelum Berkembang

MP3EI, yang mempunyai kepanjangan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Eonomi Indonesia, adalah strategi pembangunan ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu II untuk jangka menengah panjang, yaitu untuk periode 2011 sampai 2025.

Semangat MP3EI 2011 - 2025 dapat dikatakan sangat luar biasa karena masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu II hanya lima tahun saja (2009-2014), sedangkan MP3EI diharapkan dapat "hidup" dan diimplementasikan sampai tahun 2025. Apabila pemerintah terpilih selanjutnya bukan dari Partai Demokrat, apakah pemerintah terpilih juga harus mengikuti strategi pembangunan ekonomi seperti tertuang di dalam MP3EI?

Banyak yang bertanya-tanya, apa yang dimaksud dengan MP3EI? Apakah benar MP3EI dapat mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia pada tahun 2025 (dengan pendapatan per kapita sebesar 13.000 - 16.100 dolar AS) dan 8 besar dunia pada tahun 2045?

Sekilas, kita harus akui MP3EI merupakan dokumen hasil karya intelektual kelas tinggi. Jargon atau istilah dalam MP3EI menggunakan jargon ilmu manajemen atau manajemen stratejik tingkat atas, yang hanya dapat dimengerti oleh mereka yang setidak-tidaknya mempunyai gelar S2 manajemen. Bagi masyarakat awam, mungkin banyak yang tidak mengerti apa yang tertulis atau terurai di MP3EI. Meskipun demikian, mungkin juga banyak yang tidak berani bertanya karena takut dianggap bodoh, atau karena memang benar-benar tidak mengerti sehingga tidak ada yang dapat ditanya.

Sejak diluncurkan tahun 2011, MP3EI 2011-2025 kehilangan  rohnya. Tahun 2012, kinerja ekonomi Indonesia turun dibandingkan tahun 2011, Neraca perdagangan mengalami defisit sebesar 1,63 miliar dolar AS. Defisit ini untuk pertama kalinya lagi sejak tahun 1961. Tahun 2013, defisit neraca perdagangan kelihatannya akan jauh melebar. Untuk periode Januari - Juli 2013 saja, defisit neraca perdagangan sudah mencapai 5,65 miliar dolar AS, dengan kecenderungan defisit masih akan terjadi untuk bulan-bulan selanjutnya. Selain itu, nilai rupiah masih terus mengalami penurunan. Selama tahun 2013 hingga kini, nilai rupiah terhadap dolar AS sudah merosot hampir 20 persen.

Melihat perkembangan ekonomi yang cenderung melemah, target pendapatan per kapita yang tertuang di dalam MP3EI kelihatannya sulit tercapai. Untuk target jangka pendek saja juga sulit terpenuhi. Target pendapatan per kapita tahun 2014 menurut MP3EI adalah 4.800 dolar AS. menurut data World Bank, pendapatan per kapita Indonesia tahun 2010 sebesar 2.947 dolar AS, dan tahun 2012 hanya naik sedikit menjadi 3.557 dolar AS.

Melihat tantangan ekonomi yang semakin berat untuk tahun 2013 dan 2014 di mana ekspor cenderung menurun, impor cenderung meningkat, tingkat suku bunga pinjaman meningkat seiring dengan meningkatnya suku bunga acuan Bank Indonesia sehingga akan menekan investasi, maka hampir dapat dipastikan pendapatan per kapita Indonesia tahun 2013 akan jauh berada di bawah 4.000 dolar AS dan tahun 2014 akan jauh di bawah 4.800 dolar AS.

Untuk jangka pendek saja, dan, ironisnya, setelah strategi pembangunan ekonomi Indonesia yang tertuang dalam MP3EI diluncurkan, kinerja ekonomi Indonesia malah menurun, dan bukan tidak mungkin ekonomi Indonesia dapat masuk ke dalam krisis yang dipicu oleh pemerosotan nilai rupiah yang diikuiti dengan penaikan suku bunga pinjaman yang pada gilirannya akan menekan pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, MP3EI dapat dikatakan, Layu sebelum Berkembang.

--- 000 ---

Comments

Popular posts from this blog

Ini Alasannya Mengapa Petani Menjadi Miskin Dalam Jangka Panjang

Realisasi dan Target Penerimaan Pajak 2015 dan 2016: tersandung di lubang yang sama?

Peran Perpajakan Sebagai Instrumen Redistribusi Pendapatan untuk Mengurangi Kesenjangan Sosial