Neraca Perdagangan Defisit - Sebuah Gejala Deindustrialisasi?

Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan sebesar 1,7 miliar dolar AS pada tahun 2012. Ini merupakan defisit yang pertama kali lagi sejak tahun 1961. Salah satu penyebab defisit ini adalah kinerja sektor NON-MIGAS yang terpuruk, di mana surplus neraca perdagangan turun sebesar 21,3 miliar dolar AS, yaitu dari surplus 25,2 miliar dolar AS tahun 2011 menjadi surplus 3,9 miliar dolar AS tahun 2012.

Penurunan surplus NON-MIGAS yang sedemikian besarnya ini menandakan daya saing Industri kita menurun. Apabila hal ini berlanjut terus maka akan terjadi deindustrialisasi, yang dapat mengakibatkan, antara lain, tingkat pengangguran naik, nilai tukar rupiah terdepresiasi, inflasi meningkat, serta kesejahteraan menurun.

Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja keras untuk meningkatkan daya saing industri kita agar dapat bersaing di pasar internasional. Apabila tidak, Indonesia dapat dipastikan hanya akan menjadi pasar bagi produk negara-negara lainnya, terutama China, Korea Selatan dan Jepang.

Comments

Popular posts from this blog

Ini Alasannya Mengapa Petani Menjadi Miskin Dalam Jangka Panjang

Realisasi dan Target Penerimaan Pajak 2015 dan 2016: tersandung di lubang yang sama?

Peran Perpajakan Sebagai Instrumen Redistribusi Pendapatan untuk Mengurangi Kesenjangan Sosial