Harga BBM Indonesia Sangat Mahal Dibandingkan Dengan Malaysia dan Amerika Serikat

Harga minyak mentah dunia masih mengalami tren penurunan terus, hingga mencapai rekor terendah sepanjang 11 tahun terakhir pada 21 Desember yang lalu. Seyogyanya penurunan harga minyak mentah tersebut membuat harga BBM juga turun secara signifikan. Tetapi, apa yang terjadi di Indonesia tidak seperti itu. Pertanyaannya adalah, apakah harga BBM di Indonesia sudah cukup ideal? Untuk itu mari kita bandingkan harga BBM di Indonesia dengan harga BBM di Malaysia dan di Amerika Serikat.

Perlu diketahui, harga BBM di SPBU dipengaruhi oleh komponen pajak BBM yang dikenakan oleh pemerintah kepada konsumen. Di Indonesia, pemerintah mengenakan pajak BBM sebesar 15 persen dari harga produsen, terdiri dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) (umumnya) sebesar 5 persen dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen. PBBKB adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah sedangkan PPN adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat. Di Malaysia, harga BBM (di tingkat produsen) akan dikenakan Pajak Penjualan (PPn) atau GST (General Sales Tax) sebesar 6%. Sedangkan di Amerika Serikat (AS), pemerintah tidak mengenakan pajak BBM berdasarkan persentase dari harga jual produsen, tetapi pajak BBM dikenakan dengan nilai nominal tetap yang besarnya berlainan di setiap Negara bagian. Secara rata-rata, sejak Oktober 2015 pemerintah AS mengenakan pajak BBM jenis non-diesel (sejenis pertamax atau pertamax plus) sebesar 48,7 sen dolar AS per galon (= 3,785 liter), atau setara 31,5 persen dari harga BBM di tingkat produsen (yaitu harga BBM sebelum pajak). Untuk jenis diesel dikenakan pajak sebesar 54,4 sen dolar AS per gallon.

Sebagai contoh, kalau harga BBM di produsen Rp 5.000 per liter, maka harga BBM di SPBU setelah pajak sebagai berikut. Di Indonesia: Rp 5.750 per liter, Malaysia: Rp 5.300 per liter dan AS: Rp 6.775 per liter. Lihat tabel di bawah ini.

Tabel 1:Relasi Harga BBM Sebelum Pajak dan Setelah Pajak
Di dalam tulisan ini kita akan bandingkan berbagai jenis harga BBM di Indonesia versus di Malaysia dan Amerika Serikat untuk melihat apakah harga BBM di Indonesia sudah cukup ideal dan berpihak kepada masyarakat. Perlu diketahui harga BBM di negara-negara tersebut sudah mengikuti harga pasar, atau yang dikenal dengan harga keekonomian, yang artinya tanpa subsidi, sehingga perbandinganharga menjadi sangat relevan.

Untuk Indonesia, kita menggunakan harga BBM yang berlaku saat ini di SPBU Pertamina:
  • Premium (RON 88): Rp 7.400 per liter,
  • Pertamax (RON 92): Rp 8.650 per liter, dan
  • Pertamax Plus (RON 95) Rp 9.650 per liter.
Harga di SPBU Shell dan Total (untuk RON 92 (sejenis Pertamax) dan RON 95 (sejenis Pertamax Plus) umumnya lebih tinggi sedikit dari harga di SPBU Pertamina, sekitar Rp 100 sampai Rp 300 per liter.

Indonesia versus Malaysia
Harga BBM medio Desember 2015 untuk sejenis Pertamax Plus (RON 95) di Malaysia adalah RM 1,95, atau setara Rp 6.314 per liter (menggunakan kurs rata-rata Bank Indonesia untuk bulan Desember 2015, yaitu Rp 3.238 per Ringgit Malaysia (RM)). Sedangkan untuk BBM jenis RON 97 yang tentu saja kualitasnya lebih baik dari Pertamax Plus (RON 95), tetapi sayang sekali tidak beredar di Indonesia, harga di SPBU Malaysia hanya Rp 7,933 per liter, jauh lebih murah dari Pertamax Plus (RON 95) Pertamina yang kualitasnya di bawah RON 97.

Artinya, RON 95 Pertamina (= Pertamax Plus) 21,64 persen lebih mahal dari RON 97 Malaysia yang kualitasnya lebih baik: Rp 9.650 per liter versus Rp 7.933 per liter. Tetapi, kalau dibandingkan dengan jenis yang sama, maka RON 95 Pertamina (= Pertamax Plus) 52,83 persen lebih mahal dari RON 95 Malaysia: Rp 9.650 per liter versus Rp 6.314 per liter. Lihat tabel 2.

Bahkan harga Premium (RON 88) Pertamina masih jauh lebih mahal dari RON 95 (Pertamax Super) Malaysia! Harga premium (RON 88) Pertamina 17,20 persen lebih mahal dari harga RON 95 Malaysia! Rp 7.400 per liter versus Rp 6.314 per liter.
Tabel 2: Perbandingan Harga Pertamax dan Pertamax Plus di Indonesia dan Malaysia 
Kita patut mempertanyakan mengapa dapat terjadi perbedaan harga BBM yang sangat luar biasa besarnya di Indonesia dan di Malaysia seperti digambarkan di atas. Apakah ini dampak monopoli dan kartel?

Nampaknya pemerintah membiarkan saja harga BBM di Indonesia yang relatif tinggi. Kalau harga tinggi karena pajak, kita dapat memakluminya. Tetapi kalau harga tinggi karena produsen menghimpun laba yang luar biasa besarnya, entah itu ada price fixing atau tidak, hal ini patut menjadi perhatian pemerintah. Sudah harganya jauh lebih tinggi, pemerintah Indonesia bahkan ingin menarik dana ketahanan energi sebesar Rp 200 hingga Rp 300 per liter BBM.

Indonesia versus Amerika Serikat
Bagaimana kalau harga BBM di Indonesia dibandingkan dengan harga BBM di Amerika Serikat (AS)? Banyak orang akan mengira harga BBM di Indonesia pasti lebih murah dari AS. Ternyata mereka salah.

Harga Pertamax rata-rata (di semua negara bagian) di Amerika Serikat pada 28 Desember 2015 sebesar 2,034 dolar AS per gallon. Di konversi menjadi rupiah per liter, maka harga Pertamax rata-rata di AS tersebut setara dengan Rp 7.413 per liter.

Sedangkan harga Pertamax di Indonesia sebesar Rp 8.650 per liter, berarti 16,69 persen lebih mahal dari harga Pertamax di Amerika Serikat, yang harganya hampir sama dengan harga premium di Indonesia yang sebesar Rp 7.400 per liter. Lihat tabel 3.
Tabel 3: Perbandingan Harga Pertamax Termasuk Pajak di Indonesia dan di AS
Kalau unsur pajak kita keluarkan, maka harga pertamax di AS tanpa pajak hanya Rp 5.638 per liter (= Rp 7.413 dikurangi Rp 1.775 pajak BBM), karena pajak BBM sebesar 48,7 sen dolar AS per gallon setara dengan Rp 1.775 per liter). Sedangkan harga Pertamax tanpa pajak di Indonesia sebesar Rp 7.522 per liter, atau Rp 1.884 (= 33,41 persen) per liter lebih tinggi dari harga pertamax tanpa pajak di AS.

Dibandingkan dengan Premium, harga Premium di Indonesia tanpa pajak 14,14 perseni lebih tinggi dari harga Pertamax di Amerika Serikat. Lihat tabel di bawah.
Tabel 4: Perbandingan Harga BBM Tanpa Pajak di Indonesia dan di AS
Begitu juga dengan Pertamax Plus, harga di Indonesia jauh lebih mahal dari harga di Amerika Serikat, tepatnya 21,91 persen lebih mahal.
Tabel 5: Perbandingan Harga Pertamax Plus Termasuk Pajak di Indonesia dan di AS
Kesimpulan
Hanya ada dua alasan yang dapat menjelaskan perbedaan harga BBM yang begitu tinggi di Indonesia versus di Malaysia serta di Amerika Serikat. Pertama, biaya pengolahan BBM di Indonesia sangat tidak efisien sehingga tercermin pada tingginya harga BBM di Indonesia, atau kedua, keuntungan produsen BBM di Indonesia sangat luar biasa besar. Saya cenderung berpendapat faktor kedua yang benar.

Kita patut mempertanyakan, di mana keberadaan pemerintah saat ini. Pemerintah seolah-olah tidak hadir di pasar.


--- 000 ---

Comments

Popular posts from this blog

Ini Alasannya Mengapa Petani Menjadi Miskin Dalam Jangka Panjang

Realisasi dan Target Penerimaan Pajak 2015 dan 2016: tersandung di lubang yang sama?

Peran Perpajakan Sebagai Instrumen Redistribusi Pendapatan untuk Mengurangi Kesenjangan Sosial