Membedah Anatomi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2012
Sungguh sulit dipercaya, perekonomian
Indonesia tahun 2012 bertumbuh 6,23%. Pasalnya, harga komoditas yang menjadi
andalan Ekspor Indonesia dengan kontribusi hampir 40% dari Total Ekspor, seperti Karet dan turunannya, Batubara dan turunannya, serta Minyak Kelapa Sawit dan
turunannya, berguguran. Banyak pihak underestimate peran Ekspor dalam
perekonomian Indonesia. Dikatakan, perekonomian Indonesia didukung oleh Konsumsi Rumah Tangga yang tinggi, sekitar 55% dari PDB. Sedangkan Ekspor hanya sekitar 10% saja. Yang dimaksud sebenarnya adalah Ekspor Bersih (Ekspor setelah dikurangi Impor). Tetapi, nilai Ekspor itu sendiri sebenarnya sangat besar, yaitu 47,58% dari PDB untuk tahun 2012, hampir setara dengan Konsumsi Rumah Tangga. (Lihat Tabel 1.)
Oleh karena itu, penurunan drastis harga komoditas tersebut di atas pada tahun 2012 seharusnya berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun tersebut. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi tahun 2102 sebesar 6,23% sungguh sangat mencengangkan, seolah-olah penurunan harga komoditas secara tajam tidak berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Padahal, di sisi lain, neraca perdagangan tahun 2012 mengalami defisit. Artinya, Ekspor lebih kecil dari Impor, dan seharusnya sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
Setelah dipelajari lebih mendalam, ternyata benar: kontribusi Ekspor terhadap pertumbuhan PDB pada tahun 2012 ternyata turun
drastis, dari 6,34% tahun 2011 menjadi hanya tinggal 1% saja. (Lihat Tabel 2.)
Dari Tabel 2 juga terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang sebesar 6,23% hanya bisa
tercapai karena 'Perubahan Inventori dan Diskrepansi Statistik' naik
sangat tinggi, dengan kontribusi sebesar 2,34%, atau lebih
dari sepertiga pertumbuhan ekonomi sebesar 6,23%. 'Perubahan Inventori dan Diskrepansi Statistik' menunjukkan
output produksi tidak terserap menjadi konsumsi. Tanpa variabel ini, maka
pertumbuhan ekonomi tahun 2012 hanya sebesar 3,89% saja (6,23% - 2,34%). Jadi,
masihkah kita berpendapat bahwa ekonomi Indonesia kuat? Yang pasti adalah
ekonomi Indonesia sangat rentan terhadap fluktuasi harga komoditas.
Comments
Post a Comment